8 Fakta Menarik tentang Tari Saman Indonesia

Tari Saman adalah tarian khas suku Gayo yang dilakukan untuk merayakan acara-acara penting dalam adat. Lirik lagu dalam tarian Saman menggunakan Gayo Language.

Tari Saman ditetapkan oleh UNESCO sebagai Daftar Representasi Warisan Budaya Takbenda dalam Sesi keenam Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Bukan benda UNESCO di Bali, 24 November 2011. Berikut adalah fakta-fakta tentang tarian Saman yang dapat Anda lakukan. belajar.

1. Hanya bisa dimainkan oleh penari pria

Berbeda dengan tarian lainnya, tari Saman hanya boleh dimainkan oleh penari pria muda. Ini sudah ada sejak lama. Mereka akan bernyanyi, bertepuk tangan, bertepuk dada dan selangkangan hingga ritme tertentu, ditemani oleh tubuh ke segala arah. Dibutuhkan konsentrasi dan stamina yang tinggi untuk memainkan tarian ini.

Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh wanita. Pendapat lain mengatakan tarian ini menari kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi isyarat saat bernyanyi.


   

2. Sering keliru dengan tarian Ratoeh Duek

Tarian Saman dan Ratoeh Duek memang memiliki beberapa kesamaan. Oleh karena itu, banyak orang yang salah dan berpikir bahwa keduanya adalah tarian yang sama. Perbedaannya terletak pada penari dan bahasa yang digunakan. Tarian Saman seharusnya hanya dimainkan oleh penari pria, sedangkan Ratoeh Duek sebaliknya, ditarikan oleh para wanita. Bahasa yang digunakan dalam tarian Saman adalah bahasa Gayo, sedangkan dalam tari Ratoeh Duek digunakan dalam bahasa Aceh.

3.  Memecahkan rekor MURI dengan jumlah penari terbanyak

Pada 14 Agustus 2017, MURI membuat rekor baru tentang tarian Saman ini. Jika ada 5.054 penari di tahun 2010 yang memainkan tarian Saman secara bersamaan, maka tahun ini jumlahnya lebih dari dua kali lipat, yaitu 12.272 orang. Jumlah ini melebihi rencana semula yang hanya 10.001 orang.

4. Diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya internasional

Ada empat syarat agar suatu budaya ingin diakui oleh UNESCO: orisinalitas, keunikan, nilai filosofis universal, dan kekuatan rakyat bagi publik. Salah satu budaya Indonesia yang memiliki keempat hal tersebut adalah tari Saman. Budaya Indonesia lainnya yang telah diakui oleh UNESCO antara lain adalah wayang, keris, batik, dan seni angklung.

5. Digunakan sebagai media dakwah

Dari segi sejarah, Tari Saman telah ada sejak abad ke-13 dan dikembangkan oleh Sheikh Saman. Awalnya, tarian ini digunakan sebagai media untuk menyebarkan agama Islam dan memberikan pendidikan, saran, untuk mengajarkan tentang kekompakan dan ketelitian terhadap taruhan judi online terpercaya https://bebasjudi.com/.

Tari Saman sekarang memiliki fungsi yang lebih luas sebagai hiburan dan pertunjukan seni untuk kekayaan di negara ini. Sebelum Saman dimulai, para pemimpin adat muncul untuk mewakili masyarakat setempat. Pemimpin adat memberikan saran yang bermanfaat bagi para pemain dan penonton. Puisi dalam tarian Saman juga mengandung nasehat dan dakwah.

6. Berasal dari nama pencipta tari Saman

Tarian ini disebut Saman karena diciptakan oleh seorang ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV M, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah permainan rakyat bernama Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan puisi yang berisi pujian kepada Allah SWT, dan juga diiringi dengan kombinasi ketukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah

7. Populer di negara-negara di dunia

Tari saman sangat menarik. Pertunjukan tari Saman tidak hanya populer di negara kita sendiri, tetapi juga populer di negara-negara asing seperti Australia dan Eropa. Baru-baru ini saman menari di pertunjukan di Australia untuk memperingati bencana tsunami besar pada 26 Desember 2006 lalu. Karena itu, kita harus bangga dengan seni yang kita miliki, dan melestarikannya dari kepunahan.

Butuh konsentrasi tinggi untuk para penari

Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang disebut syekh. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam melakukan tarian ini, maka para penari harus memiliki konsentrasi tinggi. Mereka harus berlatih dengan serius agar bisa tampil sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tarian Kecak, Bali

Tari lilin, Sumatra Barat

Tarian Jaipong, Jawa Barat